Jumat, 24 Agustus 2012

Korban Kebakaran Pondok Bambu Bingung Mencari Kontrakan

Korban Kebakaran Pondok Bambu Bingung Mencari Kontrakan
Tenda pengungsian korban kebakaran di Pondok Bambu, Jakarta Timur. 


Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kegalauan meliputi Udin, korban kebakaran di tempat pengungsian. Dengan mata berkaca - kaca, pria yang berprofesi sebagai pedagang soto mi itu, masih bingung atas kejelasan nasibnya setelah masa pangungsian berakhir.
"Mau usaha susah, terus kalo mau jualan juga tempatnya di mana. Padahal kan susah kalau mau cari tempat yang strategis lagi," kata udin di Tempat Penampungan Korban Kebakaran Pondok Bambu,di Jakarta (24/08/2012).
Ia mengemukakan akhir pengungsian di tempat tersebut berakhir minggu ini. Setelah itu, pengungsi diwajibkan mencari tempat kontrakan sendiri. "Ya mau nggak mau harus cari kontrakan sendiri sambil mengurus usaha yang baru," kata Udin, pilu.
Masalah tempat tinggal sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Namun menemukan yang strategis adalah hal yang sulit. Pernah ada yang menawarkan di Buaran, namun ditolak Udin karena jauh dari sekolah anak-anaknya, tempat berdagang paling pas dan mendatangkan rezeki buat Udin.
"Anak-anak sekolah kan butuh, dan kalo bisa yang lokasinya dekat juga," ujar dia.
Ia pun mengaku sampai sejauh ini belum ada tawaran dari Pemda DKI yang menawarkan bantuan kontrakan bagi pengungsi tersebut. Kalau makanan dan minuman banyak, tapi tidak ada uang untuk menyewa kontrakan.
Akan tetapi tentu saja ia bersyukur penderitaanya tidak akan sama dengan pekerja mebel yang akan kehilangan pekerjaan. "Kalau saya kan masih bisa usaha namun teman- teman kami di mebel kan sulit nyari kerja, soalnya bosnya lagi membangun usahanya lagi," katanya.
Mengenai hal ini ia pun mengaku hanya bisa pasrah. "Ya mau gimana lagi, saya mesti cari kontrakan lagi di dalam, pokoknya yang tidak terlalu jauh dengan lokasi yang lama," kata Udi bertekad.
SUMBER : http://www.tribunnews.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar